"Gue terlalu takut untuk turun panggung. Karena dengan begitu kita jadi sejajar. Gue pengen tetep lebih tinggi dari kalian. Karena jarak tinggi panggung ini yang bikin gue tampak keren. Seperti idola," -- Mohammed Kamga. Di sela-sela manggung "Utuh" album launching, Hotel Sultan, 12 Desember 2012.
Ya kurang lebih gitu kalimatnya. Ga persis sama sih tapi intinya itu. Intinya idola "mengagumkan" karena mereka tidak menjejak tanah yang sama dengan kita. Panggung membuat kita menengadahkan kepala dan voila! yang di atas panggung tampak luar biasa, idola. Sebenernya jauh sebelum Kamga bilang itu, konsep saya tentang idola memang seperti itu.
12/12/12. Itu kali pertama saya bertatap muka dengan Kamga dan personel Tangga lainnya. Sedikit rewel pada reporter musik agar diajak ke undangan launching album "Utuh". I'm a fan of them. Ga berani bilang big fan karena cukup tahu diri, ga pernah berbuat apa-apa, sekadar penikmat musik mereka yang menurut saya keren banget.
Saya akhirnya ditinggal karena si reporter musik mau pulang. Pacar saya yang nyusul (karena suka juga sama Tangga) akhirnya rekam semua lagu mereka jadi fancam. Setelahnya saya foto bareng Kamga diiringi pesan "maksa" untuk main-main ke kantor saya dan wawancara. Kamga oke, manajernya bilang memang ada jadwal media visit. Luar biasa excited. Pacar saya antri minta tanda tangan untuk albumnya. Saya senyum-senyum kegirangan.
Dua hari kemudian Tangga benar-benar muncul di kantor saya. Kamga udah lupa juga sama saya. "Waktu itu terlalu excited jadi ga inget apa-apa katanya." Padahal kalau jujur lupa pun saya ga akan kenapa-kenapa. Hahahaha.
Saya ikut wawancara dan ngobrol berjam-jam. Amaze liat Nerra yang awet muda dan kurus sekali. Chevrina yang kharismanya yang hampir ngalah-ngalahin CL '2NE1' dan Tata yang banyak bengong.
Sempet perang mulut sama Kamga yang android fanboy dan saya yang apple freak. Perang mulut demi menentukan hp apa yang cocok untuk ... Tata. LOL. Entah Tata akhirnya beli hp apa. Sempet dicekokin untuk beli Lumia juga. Setelah interview dan ngobrol panjang lebar, saya foto bareng Kamga lagi. Senang sekali. Kamga is a smart guy. I told you I tend to love smart guy. Kamga punya terlalu banyak hal di pikirannya sampai kadang bingung mau bicarain yang mana dulu. Gampang terdistraksi tapi sekalinya ngomong satu topik, bisa panjang lebar sekali. Ga selesai-selesai. :)
Selesai. Sampai sekarang saya masih selalu denger lagu Tangga. Masih selalu ngikutin kegiatan mereka atau sekadar bales Tweet (yang tak pernah berbalas, kecuali Chevrina yang selalu balas lewat dm :')) ). Masih setia baca Tumblr-nya Kamga yang selalu bikin saya senyum-senyum sendiri. Akhirnya Kamga nge-Tweet soal buka bareng followers. Di Sency. Saya malam itu juga ada buka bareng di Sency. Apa yang saya lakukan?
Saya cari-cari Kamga di seluruh food court. Nggak ada. Duduk di Starbucks tapi mata tetep berkeliling. Nggak ada. Karena udah waiting list Sushi Tei, akhirnya turun. Di eskalator saya lihat Kamga. Baru datang, pake kaos merah belel hampir pink. Bawa tas. Selewat, saya senang luar biasa. Nyapa? Nggak.
Saya akhirnya nunggu di depan Sushi Tei, tepat bawah eskalator kan. Dasar jodoh. Kamga nongol lagi. Kali ini berdua sama seorang cowok berbaju putih. Kamga seperti biasa selalu bermuka ramah dan ga pernah lepas senyum. Saya freeze. Dijorok-jorokin temen-temen saya suruh foto bareng. Jadi foto bareng lagi? Nggak.
Kenapa? Karena itu esensi dari mengidolakan seseorang. Saya udah cukup pengalaman dengan KPop idols yang kadang bikin ilfeel ketika kita wawancara. Ternyata mereka ga sesuai harapan. Yang biasanya lucu ternyata jutek setengah mati. Yang terlihat cantik mulus ternyata attitudenya sama sekali ga bagus.
Karena itu saya menjaga jarak. Dua kali foto dan satu kali wawancara panjang lebar cukup toh? Terlalu dekat akan mengacaukan konsep idola itu sendiri. Selain takut bosan, kita akan sadar bahwa kita dengannya menjejak tanah yang sama. Bahwa idola kita adalah manusia yang juga dengan cela. Untuk apa mendekat ketika melihatnya dari jauh pun sudah bikin senang luar biasa?
Saya begini bukan hanya untuk Kamga. Pada Kamga saya masih memberi kesempatan untuk bertemu karena saya merasa sangat terikat dan dekat dengan karya-karyanya. Dengan tulisannya, dengan Tweetnya. Saya tahu saya tak akan kecewa.
Contoh lain yang sangat saya jauhi adalah Korea. Entah mengapa saya yakin saya akan kecewa jika pergi ke Korea. Teman dekat saya malah mewanti-wanti agar tak usah repot-repot menabung untuk ke Korea. Mungkin kenal dengan konsep saya soal idola, dia tahu saya akan kecewa. Jadi saya sampai sekarang belum tertarik untuk melancong ke negeri yang idolanya saya kagumi sejak bertahun lalu. Kecuali ada yang mau membayari. LOL.
Jadi pada idola, saya menjaga jarak agar selamanya hubungan ini hanya sebatas fans dan idola. Agar selamanya saya penasaran ingin lihat dia. Agar selamanya saya tergelitik mendengar suara nyanyiannya. Simply agar rasa penasaran itu selalu terjaga.
PS: Sampai sekarang saya malah total menghindari Ariel. Iya Ariel 'NOAH'. Ga mau diajak ke preskon pun. Takut ilfeel. LOL.
Ya kurang lebih gitu kalimatnya. Ga persis sama sih tapi intinya itu. Intinya idola "mengagumkan" karena mereka tidak menjejak tanah yang sama dengan kita. Panggung membuat kita menengadahkan kepala dan voila! yang di atas panggung tampak luar biasa, idola. Sebenernya jauh sebelum Kamga bilang itu, konsep saya tentang idola memang seperti itu.
12/12/12. Itu kali pertama saya bertatap muka dengan Kamga dan personel Tangga lainnya. Sedikit rewel pada reporter musik agar diajak ke undangan launching album "Utuh". I'm a fan of them. Ga berani bilang big fan karena cukup tahu diri, ga pernah berbuat apa-apa, sekadar penikmat musik mereka yang menurut saya keren banget.
Saya akhirnya ditinggal karena si reporter musik mau pulang. Pacar saya yang nyusul (karena suka juga sama Tangga) akhirnya rekam semua lagu mereka jadi fancam. Setelahnya saya foto bareng Kamga diiringi pesan "maksa" untuk main-main ke kantor saya dan wawancara. Kamga oke, manajernya bilang memang ada jadwal media visit. Luar biasa excited. Pacar saya antri minta tanda tangan untuk albumnya. Saya senyum-senyum kegirangan.
Dua hari kemudian Tangga benar-benar muncul di kantor saya. Kamga udah lupa juga sama saya. "Waktu itu terlalu excited jadi ga inget apa-apa katanya." Padahal kalau jujur lupa pun saya ga akan kenapa-kenapa. Hahahaha.
Saya ikut wawancara dan ngobrol berjam-jam. Amaze liat Nerra yang awet muda dan kurus sekali. Chevrina yang kharismanya yang hampir ngalah-ngalahin CL '2NE1' dan Tata yang banyak bengong.
Sempet perang mulut sama Kamga yang android fanboy dan saya yang apple freak. Perang mulut demi menentukan hp apa yang cocok untuk ... Tata. LOL. Entah Tata akhirnya beli hp apa. Sempet dicekokin untuk beli Lumia juga. Setelah interview dan ngobrol panjang lebar, saya foto bareng Kamga lagi. Senang sekali. Kamga is a smart guy. I told you I tend to love smart guy. Kamga punya terlalu banyak hal di pikirannya sampai kadang bingung mau bicarain yang mana dulu. Gampang terdistraksi tapi sekalinya ngomong satu topik, bisa panjang lebar sekali. Ga selesai-selesai. :)
Selesai. Sampai sekarang saya masih selalu denger lagu Tangga. Masih selalu ngikutin kegiatan mereka atau sekadar bales Tweet (yang tak pernah berbalas, kecuali Chevrina yang selalu balas lewat dm :')) ). Masih setia baca Tumblr-nya Kamga yang selalu bikin saya senyum-senyum sendiri. Akhirnya Kamga nge-Tweet soal buka bareng followers. Di Sency. Saya malam itu juga ada buka bareng di Sency. Apa yang saya lakukan?
Saya cari-cari Kamga di seluruh food court. Nggak ada. Duduk di Starbucks tapi mata tetep berkeliling. Nggak ada. Karena udah waiting list Sushi Tei, akhirnya turun. Di eskalator saya lihat Kamga. Baru datang, pake kaos merah belel hampir pink. Bawa tas. Selewat, saya senang luar biasa. Nyapa? Nggak.
Saya akhirnya nunggu di depan Sushi Tei, tepat bawah eskalator kan. Dasar jodoh. Kamga nongol lagi. Kali ini berdua sama seorang cowok berbaju putih. Kamga seperti biasa selalu bermuka ramah dan ga pernah lepas senyum. Saya freeze. Dijorok-jorokin temen-temen saya suruh foto bareng. Jadi foto bareng lagi? Nggak.
Kenapa? Karena itu esensi dari mengidolakan seseorang. Saya udah cukup pengalaman dengan KPop idols yang kadang bikin ilfeel ketika kita wawancara. Ternyata mereka ga sesuai harapan. Yang biasanya lucu ternyata jutek setengah mati. Yang terlihat cantik mulus ternyata attitudenya sama sekali ga bagus.
Karena itu saya menjaga jarak. Dua kali foto dan satu kali wawancara panjang lebar cukup toh? Terlalu dekat akan mengacaukan konsep idola itu sendiri. Selain takut bosan, kita akan sadar bahwa kita dengannya menjejak tanah yang sama. Bahwa idola kita adalah manusia yang juga dengan cela. Untuk apa mendekat ketika melihatnya dari jauh pun sudah bikin senang luar biasa?
Saya begini bukan hanya untuk Kamga. Pada Kamga saya masih memberi kesempatan untuk bertemu karena saya merasa sangat terikat dan dekat dengan karya-karyanya. Dengan tulisannya, dengan Tweetnya. Saya tahu saya tak akan kecewa.
Contoh lain yang sangat saya jauhi adalah Korea. Entah mengapa saya yakin saya akan kecewa jika pergi ke Korea. Teman dekat saya malah mewanti-wanti agar tak usah repot-repot menabung untuk ke Korea. Mungkin kenal dengan konsep saya soal idola, dia tahu saya akan kecewa. Jadi saya sampai sekarang belum tertarik untuk melancong ke negeri yang idolanya saya kagumi sejak bertahun lalu. Kecuali ada yang mau membayari. LOL.
Jadi pada idola, saya menjaga jarak agar selamanya hubungan ini hanya sebatas fans dan idola. Agar selamanya saya penasaran ingin lihat dia. Agar selamanya saya tergelitik mendengar suara nyanyiannya. Simply agar rasa penasaran itu selalu terjaga.
PS: Sampai sekarang saya malah total menghindari Ariel. Iya Ariel 'NOAH'. Ga mau diajak ke preskon pun. Takut ilfeel. LOL.
kak. konsep idola kita kok sama -___-"
ReplyDeletekadaaang takut kecewa kalo tau n ketemu aslinyaaa..hahaha karena idola toh juga manusia yg punya cela yg mungkin lebih banyak dari kita. ./loh
sharing pengalaman
wktu itu nonton konsernya paramore yg di bali. Nah,sebulan sebelumnya tiap hari dgerin lagu+hapalin lirik. pas konser kok feelnya biasa aja.. sejak pulang konser malah gak dengerin lagu paramore sama sekali -_-
sama ama waktu ketemu woobin di bandara pas d bali..
excitednya bertahan cuma seminggu. abis itu tiap liat berita ttg woobin jadi adem ayem.wkwkwk.
tapi ada 1 kasus yg beda..
waktu nonton Bigbang.
maunya sih abis konser bakalan biasa2 aja ama Bigbang. Maklum jd fangirl bb bertahun tahun. maunya pensiunn..
tapi kok tetep suka yaaa.. T.T
malah makin suka.. ><
Sama bangeeeetttt. Yang bikin ga bisa move on cuma bigbang.. Sampai bela-belain beli dvd alive tour loh.. :'))))
DeleteTapi pas konser GD biasa aja loh anehnya, bisa move on dengan cepat. Konser bb ada jampi-jampinya kayanya. Lol